Kawan, pernahkah Anda mendengar cerita
Pak Tua Dan Kereta Api?
Jika kita membacanya dengan seksama
makna yang dikandung cerita ini demikian lekat dengan kehidupan kita
sehari-hari, akan tetapi sering kali kita lalaikan begitu saja. Jika
Anda belum pernah mendengarnya, maka inilah ceritanya…
Suatu ketika, seorang kakek dengan penampilan yang cukup berwibawa masuk ke gerbong sebuah
kereta api.
Kakek tersebut terlihat cukup tua dan berwibawa hingga siapa saja yang
melihatnya pasti menaruh hormat kepadanya. Seperti penumpang lainnya, Si
Kakek tentu mencari tempat duduk yang cocok untuknya karena kereta api
akan jalan sebentar lagi. Ia telusuri deretan bangku demi bangku untuk
mencari tempat duduk yang kosong. Pertama kali ia melalui bangku berisi
anak-anak yang lagi asyik bermain; “Assalaamu’alaikum…”, sapanya.
“Wa’alaikum salam warahmatullahi wabarakaatuh, Selamat datang Kek…”, jawab mereka.
“Maaf anak-anak, adakah tempat duduk yang kosong untukku?” tanya si Kakek.
“Oh… sayang sekali Kek, sebenarnya kami
siap membantu Kakek dengan senang hati karena Kakek adalah orang yang
demikian kami hormati. Akan tetapi kami masih anak-anak yang gemar
bermain, kami khawatir jika Kakek akan terganggu dengan kegaduhan kami
selama di perjalanan, Kakek cari tempat duduk lainnya saja”, jawab
mereka.
Maka Si Kakek pindah ke deretan bangku
berikutnya… di situ ia mendapati muda-mudi yang sedang asyik berpacaran.
Mereka duduk berduaan dengan mesra sambil sesekali melantunkan
bait-bait puisi yang romantis;